Pagi ini terasa berbeda. Hari ini hari terakhir kami di
Madinah karena kami akan berangkat ke Mekkah untuk menjalankan rangkaian ibadah
umroh ba’da shalat Dhuhur nanti. Sedih. Rasanya kami ingin berlama-lama di kota
ini.
Maka setelah shalat shubuh pagi ini kami bertahan agak lama
di masjid Nabawi sampai menunggu waktu shalat Dhuha. Pagi ini kami ingin
menikmati masjid Nabawi untuk yang terakhir dalam rangkaian perjalanan kali ini
(semoga suatu saat bisa kembali ke sana lagi, aamiin YRA). Interiornya yang cantik,
lampu yang gemerlapan, dan kombinasi warna hitam di antara warna cokelat muda.
Kami ingin mengenangnya dan menyimpan dalam ingatan.
Seusai shalat subuh, sebagian jamaah keluar dari masjid.
Sambil menunggu waktu Dhuha, kami berpindah tempat dari tempat shalat shubuh
kami di bagian yang tidak berkarpet menuju bagian yang berkarpet. Tak lama,
serombongan jamaah berparas cantik duduk di dekat kami. Saya, ibu, dan tante
terpana, subhanallah cantik sekali. Seorang jamaah wanita dari Indonesia di
dekatnya berbicara dengan mereka menggunakan bahasa Inggris tetapi tidak
dimengerti. Ibu saya bersikeras supaya saya mengajak mereka berfoto bersama.
Aduh..bagaimana caranya? Akhirnya ibu saya nekat mengajak mereka berfoto
menggunakan bahasa isyarat. Mereka agak salah paham mengira bahwa kami
memintanya untuk mengambil gambar. Saya menjelaskan menggunakan bahasa Inggris,
tetapi mereka tidak mengerti. “Do you speak English?” Jawabnya, “A little,”
hihihi. Dan inilah hasilnya….
Setelah berfoto, kami bercakap sekadarnya. Rupanya mereka
berasal dari Turki. Mereka memberi kami permen, katanya “This is Turkish
candy”, lalu ibu saya bergerilya menemukan permen Gulas di tasnya dan ganti
memberikan permen sambil berkata “Indonesia” (tiba-tiba ibu saya berani hihihi),
saya menyahut , “This is Indonesian candy, tamarind flavour.”
Setelah itu mereka berpamitan. Saya merasakan kedekatan
meskipun baru pertama bertemu. Bukan hanya dengan mereka orang-orang dari
negara lain yang bercakap2 dengan kami, tetapi juga dengan seluruh jamaah yang
datang dan shalat di Masjid Nabawi ini. Kami semua adalah tamu Allah yang
mencari ketenangan dengan mendekat pada-Nya.
Pagi ini kami juga mendapatkan pemandangan yang belum pernah
kami lihat sebelumnya: atap masjid yang dibuka! Ya, memang masjid Nabawi
memiliki atap yang bisa dibuka. Sayang sekali kami tidak melihat proses
bergesernya kubah hingga akhirnya seperti ini:
Sebelum pulang dari
masjid Nabawi, kami menyempatkan berfoto di pintu masjid tempat kami biasa masuk. Pintu masjid Nabawi berhiasakan
emas. Kadang ada orang yang mengkultuskan pintu masjid ini dengan mencium pintu
masjid ketika masuk dan keluar. Biasanya mereka dalah orang-orang dari Asia
Selatan karena saya melihat pakaiannya khas Pakistan, India, dan Bangladesh.
Pintu tempat kami berfoto ini adalah bagian dari pintu Utsman bin Affan
(no.25). Tetapi ini adalah bagian yang jarang dibuka di kanan-kiri pintu masuk.
Foto ini diambil pada hari yang berbeda |
Setelah puas berfoto, tante saya yang sudah menjalankan
ibadah haji mengajak kami untuk melihat toilet yang ada di Masjid Nabawi.
Katanya supaya terbiasa jika nanti menjalankan ibadah haji (aamiin). Kenapa
sampai sebegitu lebaynya ingin meninjau toilet? Pertama, kami belum pernah ke
toilet, selalu berdoa dan berusaha semoga tidak batal wudhu karena toiletnya
jauh dari tempat kami sholat (kecuali jika shalat di pelataran yang beratap
payung). Kedua, toiletnya unik. Kenapa? Untuk masuk ke toilet ini menggunakan
eskalator (gak cuma mall aja hahaha). Toiletnya terhampar di tiga lantai, tapi
bukan ke atas, melainkan ke bawah. Jadi kita menggunakan eskalator untuk turun.
Cekidot fotonya:
Pagi itu seperti perpisahan kami dengan Madinah. Saya
sempatkan mengambil foto sebanyak-banyaknya di sekitar Masjid Nabawi. Madinah
akan saya rekam dalam ingatan. Masjid Nabawi dan kawasan sekitarnya yang tak
pernah sepi. Kawasan sekitarnya hanya sepi ketika waktu shalat saja, karena
ditinggalkan pedagang untuk shalat 5 waktu sementara barang dagangannya hanya
ditutup dengan kain saja. Sedih sekali rasanya akan meninggalkan kota ini,
membuat ada semacam rindu untuk kembali ke sini, suatu saat nanti, insya Allah.
Ba'da Dhuhur di sekitar hotel (kompleks Masjid Nabawi) |
Ba'da Dhuhur di sekitar Masjid Nabawi, payung cantiknya sedikit terlihat di foto ini |
Sampai jumpa, Madinah |
No comments:
Post a Comment