Wednesday, January 29, 2014

Umroh hari keempat: Sampai Jumpa Masjid Nabawi, T_T


Pagi ini terasa berbeda. Hari ini hari terakhir kami di Madinah karena kami akan berangkat ke Mekkah untuk menjalankan rangkaian ibadah umroh ba’da shalat Dhuhur nanti. Sedih. Rasanya kami ingin berlama-lama di kota ini.

Maka setelah shalat shubuh pagi ini kami bertahan agak lama di masjid Nabawi sampai menunggu waktu shalat Dhuha. Pagi ini kami ingin menikmati masjid Nabawi untuk yang terakhir dalam rangkaian perjalanan kali ini (semoga suatu saat bisa kembali ke sana lagi, aamiin YRA). Interiornya yang cantik, lampu yang gemerlapan, dan kombinasi warna hitam di antara warna cokelat muda. Kami ingin mengenangnya dan menyimpan dalam ingatan.




Seusai shalat subuh, sebagian jamaah keluar dari masjid. Sambil menunggu waktu Dhuha, kami berpindah tempat dari tempat shalat shubuh kami di bagian yang tidak berkarpet menuju bagian yang berkarpet. Tak lama, serombongan jamaah berparas cantik duduk di dekat kami. Saya, ibu, dan tante terpana, subhanallah cantik sekali. Seorang jamaah wanita dari Indonesia di dekatnya berbicara dengan mereka menggunakan bahasa Inggris tetapi tidak dimengerti. Ibu saya bersikeras supaya saya mengajak mereka berfoto bersama. Aduh..bagaimana caranya? Akhirnya ibu saya nekat mengajak mereka berfoto menggunakan bahasa isyarat. Mereka agak salah paham mengira bahwa kami memintanya untuk mengambil gambar. Saya menjelaskan menggunakan bahasa Inggris, tetapi mereka tidak mengerti. “Do you speak English?” Jawabnya, “A little,” hihihi. Dan inilah hasilnya….


Setelah berfoto, kami bercakap sekadarnya. Rupanya mereka berasal dari Turki. Mereka memberi kami permen, katanya “This is Turkish candy”, lalu ibu saya bergerilya menemukan permen Gulas di tasnya dan ganti memberikan permen sambil berkata “Indonesia” (tiba-tiba ibu saya berani hihihi), saya menyahut , “This is Indonesian candy, tamarind flavour.”

Setelah itu mereka berpamitan. Saya merasakan kedekatan meskipun baru pertama bertemu. Bukan hanya dengan mereka orang-orang dari negara lain yang bercakap2 dengan kami, tetapi juga dengan seluruh jamaah yang datang dan shalat di Masjid Nabawi ini. Kami semua adalah tamu Allah yang mencari ketenangan dengan mendekat pada-Nya.

Pagi ini kami juga mendapatkan pemandangan yang belum pernah kami lihat sebelumnya: atap masjid yang dibuka! Ya, memang masjid Nabawi memiliki atap yang bisa dibuka. Sayang sekali kami tidak melihat proses bergesernya kubah hingga akhirnya seperti ini:






Sebelum pulang dari  masjid Nabawi, kami menyempatkan berfoto di pintu masjid tempat kami  biasa masuk. Pintu masjid Nabawi berhiasakan emas. Kadang ada orang yang mengkultuskan pintu masjid ini dengan mencium pintu masjid ketika masuk dan keluar. Biasanya mereka dalah orang-orang dari Asia Selatan karena saya melihat pakaiannya khas Pakistan, India, dan Bangladesh. Pintu tempat kami berfoto ini adalah bagian dari pintu Utsman bin Affan (no.25). Tetapi ini adalah bagian yang jarang dibuka di kanan-kiri pintu masuk.

Foto ini diambil pada hari yang berbeda


Setelah puas berfoto, tante saya yang sudah menjalankan ibadah haji mengajak kami untuk melihat toilet yang ada di Masjid Nabawi. Katanya supaya terbiasa jika nanti menjalankan ibadah haji (aamiin). Kenapa sampai sebegitu lebaynya ingin meninjau toilet? Pertama, kami belum pernah ke toilet, selalu berdoa dan berusaha semoga tidak batal wudhu karena toiletnya jauh dari tempat kami sholat (kecuali jika shalat di pelataran yang beratap payung). Kedua, toiletnya unik. Kenapa? Untuk masuk ke toilet ini menggunakan eskalator (gak cuma mall aja hahaha). Toiletnya terhampar di tiga lantai, tapi bukan ke atas, melainkan ke bawah. Jadi kita menggunakan eskalator untuk turun. Cekidot fotonya:





Pagi itu seperti perpisahan kami dengan Madinah. Saya sempatkan mengambil foto sebanyak-banyaknya di sekitar Masjid Nabawi. Madinah akan saya rekam dalam ingatan. Masjid Nabawi dan kawasan sekitarnya yang tak pernah sepi. Kawasan sekitarnya hanya sepi ketika waktu shalat saja, karena ditinggalkan pedagang untuk shalat 5 waktu sementara barang dagangannya hanya ditutup dengan kain saja. Sedih sekali rasanya akan meninggalkan kota ini, membuat ada semacam rindu untuk kembali ke sini, suatu saat nanti, insya Allah.

Ba'da Dhuhur di sekitar hotel (kompleks Masjid Nabawi)

Ba'da Dhuhur di sekitar Masjid Nabawi, payung cantiknya sedikit terlihat di foto ini



Sampai jumpa, Madinah

No comments:

Post a Comment