Istilah jetlag sering kita dengar untuk menggambarkan kesulitan beradaptasi di tempat baru. Jetlag berasal dari kata “jet” yang berarti pesawat dan “lag” yang berarti selisih. Kalau saya coba artikan, jetlag adalah kesulitan tubuh untuk beradaptasi dengan tempat baru karena perbedaan waktu dalam perjalanan panjang. Tubuh kita memiliki jam tubuh yang memberikan sinyal akan kebutuhan istirahat, makan, dan juga beberapa proses metabolisme tertentu. Jika kita melakukan perjalanan panjang dengan perbedaan waktu antara kota asal dan kota tujuan, tentu menyebabkan gangguan.
Contohnya saat perjalanan umroh saya kemarin. Perbedaan antara
Jakarta – Singapura adalah 1 jam. Perbedaan waktu antara Jakarta –
Riyadh/Jeddah adalah 4 jam. Mari kita buat simulasinya secara ringkas.
Kegiatan
|
Jam Tubuh / Jakarta (GMT +7)
|
Waktu Setempat
|
Berangkat
|
08.25 hari
Minggu
|
---
|
Perjalanan udara
|
(1,5 jam)
|
---
|
Tiba di Singapura
|
10.00
|
11.00 / Singapura (GMT +8)
|
Berangkat dari Singapura
|
12.00
|
13.00
|
Perjalanan udara
|
(9 jam)
|
|
Tiba di Riyadh
|
21.00
|
17.00 / Saudi Arabia (GMT +3)
|
Berangkat dari Riyadh
|
22.00
|
18.00
|
Perjalanan udara
|
(1,5 jam)
|
(1,5 jam)
|
Tiba di Jeddah
|
23.30
|
19.30
|
Berangkat dari Jeddah
|
24.00
|
20.00
|
Perjalanan darat
|
(6 jam)
|
(6 jam)
|
Tiba di Madinah
|
06.00 hari Senin
|
02.00 hari
Senin
|
Subuh di Madinah
|
10.00
|
06.00
|
Dari tabel itu bisa dilihat lebih detail. Jam tubuh adalah jam yang
menunjukkan kondisi tubuh kita jika melakukan aktivitas di Indonesia (sebut
saja Jakarta). Saat di Singapura, saya belum merasakan capek karena jam tubuh
saya masih pukul 12.00 meskipun di sana sudah pukul 13.00. Nah…saat tiba di
Riyadh, hampir semua jamaah, tak terkecuali saya, mulai mengantuk padahal di
Riyadh masih pukul 17.00 atau saat senja
mulai tampak. Jam tubuh kami saat itu adalah pukul 21.00 wajar saja jika kami
merasa mengantuk di Riyadh meskipun baru pukul 17.00.
Puncaknya adalah ketika kami dalam perjalanan Jeddah – Madinah. Jam tubuh kami saat itu adalah pukul 24.00 – 04.00. Bayangkan, kami makan nasi box untuk mengisi perut pukul 24.00 saat biasanya sudah terlelap. Selama perjalanan itu semua jamaah tertidur pulas.. Tapiii saat kami shalat subuh di masjid Nabawi, rasa kantuk itu mulai hilang meskipun hanya tidur sebentar saja. Tentu saja, karena jam tubuh kami sudah menunjukkan pukul 10.00 hehehe
Puncaknya adalah ketika kami dalam perjalanan Jeddah – Madinah. Jam tubuh kami saat itu adalah pukul 24.00 – 04.00. Bayangkan, kami makan nasi box untuk mengisi perut pukul 24.00 saat biasanya sudah terlelap. Selama perjalanan itu semua jamaah tertidur pulas.. Tapiii saat kami shalat subuh di masjid Nabawi, rasa kantuk itu mulai hilang meskipun hanya tidur sebentar saja. Tentu saja, karena jam tubuh kami sudah menunjukkan pukul 10.00 hehehe
Jetlag seperti ini tidak berlangsung lama. Pengalaman saya sih,
setelah bermalam di tempat tujuan, tubuh bisa menyesuaikan dengan jam di
tempat.
No comments:
Post a Comment