Rencana mengikuti pelatihan di Beijing, Cina memang bagi saya terkesan sangat mendadak. Bayangkan saja, surat
undangan baru diterima dua minggu sebelum dimulainya pelatihan padahal ada
dokumen yang harus diurus untuk keberangkatan. Saya mendapat undangan resmi
dari Unesco hari Kamis (22 Agustus 2013). Setelah itu saya diminta mengirimkan
scan copy paspor saya. Panitia mengingatkan bahwa untuk pergi ke Cina
diperlukan paspor yang valid paling tidak untuk enam bulan ke depan. Saya
kemudian menanyakan ke bagian perjalanan dinas luar negeri di kantor sekaligus
untuk mengurus visa. Untuk masalah visa ini, sepertinya tidak ada masalah
karena perjalanan dinas kurang dari 30 hari tidak memerlukan visa, hanya perlu
ijin keluar dari pemerintah RI melalui Sekretariat Negara.
Perjalanan dinas ke luar negeri
pada umumnya menggunakan paspor dinas yang berwarna biru. Meskipun dapat juga menggunakan paspor pribadi yang berwarna hijau, akan lebih mudah dan
praktis jika menggunakan paspor dinas. Hal ini benar-benar saya rasakan ketika
ikut pelatihan ke Hanoi. Jika menggunakan paspor biru, kita tidak perlu antri
bersama wisatawan dan orang awam untuk melewati pemeriksaan di bagian imigrasi.
Pemegang paspor biru memiliki antrian
tersendiri, dan tentu saja lebih singkat dari antrian pemegang paspor hijau. Di
samping itu, petugas imigrasi biasanya tidak terlalu ketat dalam memeriksa pemegang
paspor biru.
Paspor biru pun tidak begitu
saja dibuat untuk pertama kalinya. Mengurus paspor biru penuh dengan persyaratan adminsitrasi dan birokrasi. Dulu, saya harus menyertakan undangan dari
panitia yang menyelenggarakan acara di luar negeri. Sumber dananya pun harus
jelas, apakah dibiayai panitia, instansi tempat bekerja, ataukah membiayai
sendiri. Hal ini mungkin menjadi perhatian karena banyaknya sorotan terhadap
perjalanan dinas luar negeri.
Keikutsertaan saya dalam
pelatihan ini rencananya dibiayai oleh Kemenristek melalui program pemagangan
di luar negeri. Saya tidak cuma-cuma mendapatkannya. Saya harus membuat
proposal agar dapat dibiayai selama mengikuti pelatihan ini. Sumber pembiayaan
menjadi hal yang penting untuk mendapatkan ijin keluar dari Sekretariat Negara.
Untuk memperpanjang paspor, saya
diminta menyerahkan pas foto berlatar putih ukuran 4x6. Bagian yang mengurus
dokumen ini member info bahwa dokumen dijanjikan akan selesai hari Selasa, 3
September 2013 karena antrian di Setneg cukup padat. What a rush day >.<
Sempat terpikir oleh saya,
apakah memang jadi berangkat ke Cina? But, just do the best, and then God will
do the rest.
No comments:
Post a Comment