Sudah sejak
lama saya tahu dari teman-teman di sini kalo urusan cetak undangan di Jakarta
bisa datang ke pasar Tebet. Yup, di pasar Tebet banyak banget jasa percetakan
undangan, mulai dari yang murah dan yang mahal. Bahkan menurut teman saya yang
tinggal di kawasan Tebet, beberapa artis juga pesan undangan di sana lho..
Jasa percetakan
undangan di pasar Tebet ada di lantai basement. Sewaktu survei pertama ke sana,
saya dan mas cami sempat salah. Sebenarnya kami sudah benar menuju basement,
tapi waktu itu pemandangan yang saya lihat adalah parkiran mobil dan motor.
Nah, ternyata, lokasi kios percetakan undangan memang ada di basement, hanya
kita perlu menjelajah sedikit lagi supaya lokasinya terlihat.
Dari hasil
survei ke sana, menurut saya, desainnya rata-rata sama, harga pun relatif sama.
Yang membedakan hanya pelayanan yang satu dengan lainnya. Setelah lihat-lihat
beberapa toko, saya dan mas cami tertarik pada model undangan one side.
Undangan ini hanya terdiri dari satu lembar hardcover, area cetaknya depan
belakang, dilengkapi dengan amplop kertas. Simpel dan tidak berlebihan
menggunakan kertas (ceritanya go green hihi). Ini beberapa contohnya:
Model ini
tersedia di beberapa toko. Sepertinya mereka berbagi model dan desain. Bahkan
menurut mas cami, sepertinya mereka berkolaborasi dalam proses produksi karena
kami melihat mesin produksi di basement yang jumlahnya tidak sebanding dengan
jumlah percetakan. Dan, pilihan jatuh pada Abadi Card. Mas cami memilihnya
secara spontan saja. Karena harganya rata-rata sama.
(foto kartu
nama)
Untuk
undangan seperti ini dipatok harga Rp 6000 jika memesan lebih dari 500 buah.
Harganya akan lebih mahal jika pesanan kurang dari 500 buah. Oh ya, harga itu
belum termasuk biaya full colour sebesar Rp 500.000 per pencetakan. Kebetulan,
desain undangan yang kami pilih memiliki banyak warna.
Tadinya kami
mau pesan yang softcover karena mempertimbangkan kemudahan mengirim ke rumah.
Jika softcover, harganya jadi Rp 5000, lumayan hemat. Trus, dikasih masukan
dari mbak-mbak di Abadi Card, nanti takut hasilnya ga bagus kalo softcover
karena kertasnya ga terlalu tebal. Selain itu, kami juga mempetimbangkan tamu
tertentu yang akan diundang: mantan atasan mas cami sekarang jadi sekjen
(setingkat eselon 1), trus ada juga rekan kerja saya yang sekarang jadi deputi.
Bukan berarti menunjukkan strata dari undangan sih..hanya mencoba menghargai
diri sendiri. Dan mas cami juga setuju untuk mengubah softcover menjadi
hardcover.
Proses
desain undangan dimulai dengan pembayaran tanda jadi sebesar Rp 500.000.
Setelah bayar tanda jadi, kami dibuatkan desain undangan, langsung diskusi dengan
drafter mereka di depan komputer. Saran saya, siapkan data yang akan dituliskan
dalam bentuk softcopy karena akan memudahkan drafter (hanya tinggal copy
paste). Selain itu, siapkan denah lokasi. Ini penting jika acara tidak diadakan
di Jakarta, tentu mereka tidak punya petanya hehehe.
Setelah jadi
draft pertama, kami diberi file dalam bentuk jpg. Kami diminta untuk mengoreksi
kembali di rumah seteliti mungkin. Jangan lupa untuk membicarakan dengan orang
tua dan calon mertua untuk menghindari kesalahan penulisan. Selama belum naik
cetak, proses revisi masih dilayani sampai sebanyak apa pun yang kita mau.
Kami hanya
perlu revisi satu kali saja untuk naik cetak. Nah proses pencetakan sendiri
butuh waktu selama dua minggu. Syarat untuk naik cetak, pembayaran dibayar 50%
dari harga order, dan draft final harus kami tanda tangani. Perubahan setelah
naik cetak tidak akan dilayani oleh mereka. Dan satu lagi, sebaiknya jumlah cetakan undangan
di atas jumlah yang kita tetapkan (untuk cadangan) karena kalo sampai kurang, pesanan
jumlah kecil akan sangat sangat mahal..itu pun kalo mereka mau melayani order
dalam jumlah kecil. Alhamdulillah kemarin sudah naik cetak tinggal menunggu 2
minggu lagi.
Oh ya, untuk
penulisan nama undangan di label, dikenai harga 600 rupiah per nama. Jika mau
menghemat budget, bisa juga mengetik sendiri dalam format word. Template
filenya bisa diunduh di website. Yang saya tahu di sini bisa download:
www.tj-label.com
No comments:
Post a Comment