Hari Selasa-Rabu, tanggal 28-29 Februari lalu saya mengikuti kegiatan Rapat Kerja kantor tempat saya bekerja. Tahun ini lokasi yang dipilih adalah Santa Monica Resort, Ciawi. Hari Selasa pukul delapan pagi kami berangkat bersama dari kantor kami di daerah Gatot Subroto.
Perjalanan menuju Ciawi membutuhkan waktu sekitar dua jam. Pukul sepuluh pagi kami sampai di lokasi. Dan, kegiatan pun dimulai…
Meskipun kegiatan kami ini disebut Rapat Kerja, tapi tidak melulu kegiatannya serius. Kegiatan berapat ria didahului dengan ice breaking. Yup, sesi ini merupakan tahap untuk mencairkan suasana dan mengakrabkan peserta (meskipun sudah saling kenal). Kegiatan dimulai dengan membentuk lingkaran besar diikuti oleh seluruh peserta. Setelah acara pembukaan, fasilitator memberikan pemanasan olahraga ringan dan yel yel singkat. Nah…setelah itu pembagian kelompok dimulai. Kami berhitung dari satu sampai lima bergiliran untuk menentukan kelompok. Setiap kelompok yang beranggotakan sembilan sampai sepuluh orang dipandu oleh seorang fasilitator.
Permainan dimulai. Permainan kali ini berjudul “Keluarga Marris”. Kami duduk melingkar. Fasilitator menyediakan sebuah bola dan wadah kecil berisikan bubuk putih. Muncul perasaan tidak enak ketika melihat benda kedua yang saya sebutkan tadi. Hmm.. begini aturannya. Kelompok kami adalah keluarga Marris. Jadi, setiap anggota kelompok harus mengganti nama, dengan menambahkan kata “Marris” setelah nama depan kami. Sekarang nama saya adalah Rizka Marris. Begitu juga untuk teman-teman saya yang lainnya. Secara sederhana, permainan ini hanya merupakan permainan lempar tangkap bola. Namun, keluarga Marris memiliki tata krama yang amat sangat sopan. Sehingga setiap kali akan memberikan bola, harus menyebutkan nama sendiri dan nama orang yang akan diberi bola, tentu saja dengan nama yang telah diganti tadi. Anggota yang baru saja menerima bola harus berterima kasih dengan menyebutkan nama pemberi bola.
Nah..lalu apa gunanya bubuk putih tadi? Anggota yang salah menyebutkan nama, harus mencorengkan bubuk putih ke mukanya sendiri. Setelah mendapat satu coretan berupa garis, maka namanya mendapat tambahan “dengan satu garis”. Nama tambahan ini menyesuaikan ketika garis bertambah. Jadi, pada putaran pertama, setiap orang memiliki nama tambahan “… Marris tanpa garis”. Aturan selanjutnya, bola tidak boleh diberikan kepada dua orang di sisi kiri dan dua orang di sisi kanan. Selain itu, bola tidak boleh langsung dikembalikan kepada anggota yang baru saja memberi bola. Jadi, kalimat yang diucapkan ketika akan memberikan bola adalah: “Saya Rizka Marris tanpa garis akan memberikan bola ini kepada Vetti Marris tanpa garis”. Kemudian, anggota yang menerima bola harus mengatakan: “Terima kasih Rizka Marris tanpa garis.”
Hmm.. kelihatannya mudah. Saya harus sukses menjadi “Rizka Marris tanpa garis” sampai akhir permainan. Namun ternyata di akhir permainan, nama saya berubah menjadi “Rizka Marris dengan dua garis”. Meski ada dua anggota yang sukses mempertahankan namanya tanpa garis, ada satu anggota yang berubah nama menjadi delapan garis. Haha..seru sekali. Di sela-sela permainan yang melatih konsentrasi , ini kami tertawa ketika ada anggota yang bertambah garis di mukanya.
Setelah makan siang, kami melanjutkan permainan. Permainan yang unik menurut saya adalah Bintang. Di tanah, terdapat gambar bintang yang cukup besar sehingga kami bisa berdiri dengan leluasa di sepuluh titik di dalamnya. Kami beranggotakan sembilan orang. Tujuan dari permainan ini adalah mengisi sembilan titik di dalam gambar bintang. Peraturan permainannya: (1) titik yang akan ditempati merupakan titik ketiga yang telah dilalui, (2) titik yang telah ditempati boleh dilewati, tapi tidak boleh menjadi titik awal ataupun akhir.
Kelihatannya simple. Kami berpikir sambil mencoba berulang kali. Kadang kami berselisih pendapat dan mulai berdebat kecil. Sekitar dua puluh menit kami mencoba disertai simulasi. Sampai pada akhirnya ada seorang dari kami yang menyeletuk, coba dipasang dulu, terus dicoba keluar. Yup, kunci dari permainan ini ternyata demikian. Jadi, setiap orang menempati titiknya. Kemudian satu persatu keluar mengikuti aturan di atas. Setiap orang harus mengingat urutannya untuk nanti dilakukan secara terbalik. Dan benar saja, tidak sampai lima menit, kami berhasil menyelesaikan game ini.
Itulah beberapa permainan yang mengesankan selama kegiatan kami di Ciawi.
No comments:
Post a Comment